TEKNIK MENULIS BERITA
Oleh : Jejep Falahul Alam (wartawan Harian Umum Kabar Cirebon Grup
Pikiran Rakyat)
Ketika kita membahas mengenai
jurnalistik, tentunnya pikiran kita akan langsung tertuju pada kata berita atau
news. berita itu sendiri berupa laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian
yang terbaru (aktual), laporan mengenai fakta-fakta yang aktual, menarik
perhatian, dinilai penting, atau luar biasa.
Nilai Berita
Sebuah berita jika disajikan
haruslah memuat nilai berita di dalamnya. Nilai berita itu mencakup beberapa
hal seperti berikut.
1.Objektif: berdasarkan fakta,
tidak memihak.
2.Aktual: terbaru, belum basi.
3.Luar biasa: besar, aneh,
janggal, tidak umum.
4.Penting: pengaruh atau
dampaknya bagi orang banyak; menyangkut orang penting/terkenal.
5.Jarak: familiaritas, kedekatan
(geografis, kultural, psikologis) dan lain sebagainnya.
Anatomi Berita dan Unsur-Unsur
Seperti tubuh manusia, berita
juga mempunyai bagian-bagian, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Judul atau kepala berita
(headline).
2. Baris tanggal (dateline).
3. Teras berita (lead atau
intro).
4. Tubuh berita (body).
Bagian-bagian di atas tersusun
secara terpadu dalam sebuah berita. Susunan yang paling sering didengar ialah
susunan piramida terbalik. Metode ini lebih menonjolkan inti berita saja. Atau
dengan kata lain, lebih menekankan hal-hal yang umum dahulu baru ke hal yang
khusus. Tujuannya untuk memudahkan atau mempercepat pembaca mengetahui apa yang
diberitakan. Sekaligus memudahkan para redaktur (editor) memotong bagian kurang
penting yang terletak di bagian paling bawah dari tubuh berita.
Maka dari itu, sebuah berita
harus memuat fakta yang di dalamnya terkandung unsur-unsur 5W + 1H.
What – apa yang terjadi di dalam suatu
peristiwa?
Who - siapa yang terlibat di dalamnya?
When – kapan terjadinya?
Where – di mana terjadinya peristiwa itu?
Why – mengapa peristiwa itu terjadi?
How – bagaimana terjadinya?
Di dalam sebuah koran juga bukan
hanya berita, tetapi ada opini berupa tajuk rencana (editorial), artikel opini
atau kolom (column), pojok dan surat pembaca dll.
Tulisan Jurnalistik
Menurut H. Rosihan Anwar tulisan
jurnalistik memiliki sifat-sifat khas, yaitu singkat, padat, sederhana, lancar,
jelas, lugas, dan menarik. Dalam hubungan itu, marilah kita tetapkan beberapa
patokan dalam menggunakan bahasa jurnalistik.
Prinsip yang diajarkan kepada
Hemingway ialah sebagai berikut.
1. Gunakan kalimat-kalimat
pendek.
Bahasa ialah alat bagi
menyampaikan cipta dan informasi. Bahasa diperlukan untuk komunikasi. Wartawan
perlu ingat supaya apa yang disampaikannya kepada khalayak (audience) betul-betul
dapat dimengerti orang. Kalau tidak demikian, maka gagallah wartawan itu karena
dia tidak komunikatif namanya.
2. Gunakan bahasa biasa yang
mudah dipahami orang.
Khalayak media massa, yaitu
pembaca surat kabar, pendengar radio, penonton televisi terdiri dari aneka
ragam manusia dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang berbeda-beda,
dengan minat perhatian, daya tangkap, kebiasaan yang berbeda-beda pula.
Mencapai khalayak yang beraneka ragam dengan berhasil merupakan masalah yang
berat bagi wartawan. Dengan patokan demikian dia berusaha menulis sesederhana
dan sejernih mungkin.
3. Gunakan bahasa sederhana dan
jernih pengutaraannya.
Kalimat bahasa Indonesia
bersahaja sifatnya. Ia terdiri dari kata pokok atau subjek (S), kata sebutan
atau predikat (P), dan kata tujuan atau objek (O). Misalnya, kalimat “Si Amat
(S) pergi ke pasar (P) membeli sebuah pena”.
4. Gunakan bahasa tanpa kalimat
majemuk.
Membuat berita menjadi hidup
bergaya ialah sebuah persyaratan yang dituntut dari wartawan. Berita demikian
lebih menarik dibaca. Bandingkanlah, misalnya, kalimat yang berbunyi, “Si Amat
dipukul babak belur oleh si Polan” dengan kalimat yang berbunyi, “Si Polan
memukul si Amat babak belur”.
5. Gunakan bahasa dengan kalimat
aktif, bukan kalimat pasif.
6. Gunakan bahasa padat dan kuat.
7. Gunakan bahasa positif, bukan
bahasa negatif.
Demikianlah secara selayang
pandang diberikan tadi suatu gambaranikhtisar atau “overview” tentang bahasa
jurnalistik Indonesia. Definisinya diberikan, sifat-sifat khasnya dicirikan, yaitu
singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik.
Sumber Berita
Hal yang penting lainnya yang
dibutuhkan dalam sebuah proses jurnalistik adalah sumber berita. Ada beberapa
petunjuk yang dapat membantu pengumpulan informasi yaitu berupa Observasi
langsung dan tidak langsung dari situasi berita.Proses wawancara atau
pencarian/penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik. Dan melalui suatu
peristiwa.***
Peran dan Fungsi Pers
Ungkapan Pers mungkin sudah tidak
asing lagi terdengar di telinga kita.Bahkan banyak orang berpendapat pers
sendiri identik dengan wartawan. Namun anggapan itu tidaklah salah, karena pers
di dalamnya ada wartawan selaku ujung tombak dalam proses pencarian berita.
Mengenai pengertian, sejarah, fungsi, peranan pers dan pengertian jurnalistik
sebagai berikut.
Pengertian Pers
Istilah "pers" berasal
dari bahasa Belanda, yang dalam bahasa Inggris berarti press. Secara harfiah
pers berarti cetak dan secara maknawiah berarti penyiaran/publikasi yang
dicetak (printed publication).
Fungsi dan Peranan Pers di
Indonesia
Fungsi dan peranan pers
Berdasarkan ketentuan pasal 33 UU No. 40 tahun 1999 tentang pers, fungi pers
ialah sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial.
Sementara Pasal 6 UU Pers menegaskan bahwa pers nasional melaksanakan peranan
sebagai berikut, memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui menegakkkan
nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum dan hak
asasi manusia, serta menghormati kebhinekaan mengembangkan pendapat umum berdasarkan
informasi yang tepat, akurat, dan benarmelakukan pengawasan, kritik, koreksi,
dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umummemperjuangkan
keadilan dan kebenaran.
Berdasarkan fungsi dan peranan
pers yang demikian, lembaga pers sering disebut sebagai pilar keempat
demokrasisetelah lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Pers juga membentuk opini publik
yang paling potensial dan efektif. Fungsi peranan pers itu baru dapat
dijalankan secra optimal apabila terdapat jaminan kebebasan pers dari
pemerintah. Menurut tokoh pers, jakob oetama , kebebsan pers menjadi syarat
mutlak agar pers secara optimal dapat melakukan perananya. Sulit dibayangkan
bagaiman peranan pers tersebut dapat dijalankan apabila tidak ada jaminan
terhadap kebebasan pers.
Sedangkan pengertian Jurnalistik
dapat dipahami dari tiga sudut pandang yakni proses, teknik, dan ilmu. Proses
jurnalistik yang dimaksud adalah aktivitas mencari, mengolah, menulis, dan
menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini
dilakukan oleh wartawan (jurnalis). Adapun arti teknik jurnalistik merupakan
keahlian atau keterampilan menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature,
reportase dan wawancara.
Arti Sebagai ilmu, jurnalistik
merupakan bidang kajian mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi baik
itu peristiwa, opini, pemikiran, ide melalui media massa. Saat ini juga
jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan,
pemikiran, informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi,
atau memberikan kejelasan.
Singkatnya, berupa aktvitas
penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak
melalui saluran media tertentu. Berdasarkan media yang digunakan meliputi jurnalistik
cetak, elektronik. Akhir-akhir ini berkembang jurnalistik secara tersambung
(online journalism).
Peran Pers
Pers memiliki peranan sebagai
pelapor, melaporkan peristiwa-peristiwa di luar pengetahuan masyarakat dengan
netral dan tanpa prasangka. Selain itu, pers juga harus berperan sebagai
interpreter, wakil publik, peran jaga, dan pembuat kebijaksanaan serta
advokasi.
Sumber Berita
Hal yang penting lainnya yang
dibutuhkan dalam sebuah proses jurnalistik adalah sumber berita. Ada beberapa
petunjuk yang dapat membantu pengumpulan informasi yaitu berupa Observasi
langsung dan tidak langsung dari situasi berita.Proses wawancara atau
pencarian/penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik. Dan melalui suatu
peristiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar