Kamis, 23 Mei 2013

TEKNIK MENULIS BERITA



TEKNIK MENULIS BERITA


Oleh : Jejep Falahul Alam (wartawan Harian Umum Kabar Cirebon Grup Pikiran Rakyat)

Ketika kita membahas mengenai jurnalistik, tentunnya pikiran kita akan langsung tertuju pada kata berita atau news. berita itu sendiri berupa laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang terbaru (aktual), laporan mengenai fakta-fakta yang aktual, menarik perhatian, dinilai penting, atau luar biasa.
Nilai Berita
Sebuah berita jika disajikan haruslah memuat nilai berita di dalamnya. Nilai berita itu mencakup beberapa hal seperti berikut.
1.Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak.
2.Aktual: terbaru, belum basi.
3.Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.
4.Penting: pengaruh atau dampaknya bagi orang banyak; menyangkut orang penting/terkenal.
5.Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis) dan lain sebagainnya.

Anatomi Berita dan Unsur-Unsur
Seperti tubuh manusia, berita juga mempunyai bagian-bagian, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Judul atau kepala berita (headline).
2. Baris tanggal (dateline).
3. Teras berita (lead atau intro).
4. Tubuh berita (body).
Bagian-bagian di atas tersusun secara terpadu dalam sebuah berita. Susunan yang paling sering didengar ialah susunan piramida terbalik. Metode ini lebih menonjolkan inti berita saja. Atau dengan kata lain, lebih menekankan hal-hal yang umum dahulu baru ke hal yang khusus. Tujuannya untuk memudahkan atau mempercepat pembaca mengetahui apa yang diberitakan. Sekaligus memudahkan para redaktur (editor) memotong bagian kurang penting yang terletak di bagian paling bawah dari tubuh berita.



Maka dari itu, sebuah berita harus memuat fakta yang di dalamnya terkandung unsur-unsur 5W + 1H.
    What – apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?
    Who - siapa yang terlibat di dalamnya?
    When – kapan terjadinya?
    Where – di mana terjadinya peristiwa itu?
    Why – mengapa peristiwa itu terjadi?
    How – bagaimana terjadinya?
Di dalam sebuah koran juga bukan hanya berita, tetapi ada opini berupa tajuk rencana (editorial), artikel opini atau kolom (column), pojok dan surat pembaca dll.
Tulisan Jurnalistik
Menurut H. Rosihan Anwar tulisan jurnalistik memiliki sifat-sifat khas, yaitu singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik. Dalam hubungan itu, marilah kita tetapkan beberapa patokan dalam menggunakan bahasa jurnalistik.
Prinsip yang diajarkan kepada Hemingway ialah sebagai berikut.
1. Gunakan kalimat-kalimat pendek.
Bahasa ialah alat bagi menyampaikan cipta dan informasi. Bahasa diperlukan untuk komunikasi. Wartawan perlu ingat supaya apa yang disampaikannya kepada khalayak (audience) betul-betul dapat dimengerti orang. Kalau tidak demikian, maka gagallah wartawan itu karena dia tidak komunikatif namanya.
2. Gunakan bahasa biasa yang mudah dipahami orang.
Khalayak media massa, yaitu pembaca surat kabar, pendengar radio, penonton televisi terdiri dari aneka ragam manusia dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang berbeda-beda, dengan minat perhatian, daya tangkap, kebiasaan yang berbeda-beda pula. Mencapai khalayak yang beraneka ragam dengan berhasil merupakan masalah yang berat bagi wartawan. Dengan patokan demikian dia berusaha menulis sesederhana dan sejernih mungkin.
3. Gunakan bahasa sederhana dan jernih pengutaraannya.
Kalimat bahasa Indonesia bersahaja sifatnya. Ia terdiri dari kata pokok atau subjek (S), kata sebutan atau predikat (P), dan kata tujuan atau objek (O). Misalnya, kalimat “Si Amat (S) pergi ke pasar (P) membeli sebuah pena”.
4. Gunakan bahasa tanpa kalimat majemuk.
Membuat berita menjadi hidup bergaya ialah sebuah persyaratan yang dituntut dari wartawan. Berita demikian lebih menarik dibaca. Bandingkanlah, misalnya, kalimat yang berbunyi, “Si Amat dipukul babak belur oleh si Polan” dengan kalimat yang berbunyi, “Si Polan memukul si Amat babak belur”.
5. Gunakan bahasa dengan kalimat aktif, bukan kalimat pasif.
6. Gunakan bahasa padat dan kuat.
7. Gunakan bahasa positif, bukan bahasa negatif.
Demikianlah secara selayang pandang diberikan tadi suatu gambaranikhtisar atau “overview” tentang bahasa jurnalistik Indonesia. Definisinya diberikan, sifat-sifat khasnya dicirikan, yaitu singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik.
Sumber Berita
Hal yang penting lainnya yang dibutuhkan dalam sebuah proses jurnalistik adalah sumber berita. Ada beberapa petunjuk yang dapat membantu pengumpulan informasi yaitu berupa Observasi langsung dan tidak langsung dari situasi berita.Proses wawancara atau pencarian/penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik. Dan melalui suatu peristiwa.***
Peran dan Fungsi Pers
Ungkapan Pers mungkin sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita.Bahkan banyak orang berpendapat pers sendiri identik dengan wartawan. Namun anggapan itu tidaklah salah, karena pers di dalamnya ada wartawan selaku ujung tombak dalam proses pencarian berita. Mengenai pengertian, sejarah, fungsi, peranan pers dan pengertian jurnalistik sebagai berikut.
Pengertian Pers
Istilah "pers" berasal dari bahasa Belanda, yang dalam bahasa Inggris berarti press. Secara harfiah pers berarti cetak dan secara maknawiah berarti penyiaran/publikasi yang dicetak (printed publication).
Fungsi dan Peranan Pers di Indonesia
Fungsi dan peranan pers Berdasarkan ketentuan pasal 33 UU No. 40 tahun 1999 tentang pers, fungi pers ialah sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. Sementara Pasal 6 UU Pers menegaskan bahwa pers nasional melaksanakan peranan sebagai berikut, memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui menegakkkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi manusia, serta menghormati kebhinekaan mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan benarmelakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umummemperjuangkan keadilan dan kebenaran.
Berdasarkan fungsi dan peranan pers yang demikian, lembaga pers sering disebut sebagai pilar keempat demokrasisetelah lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Pers juga membentuk opini publik yang paling potensial dan efektif. Fungsi peranan pers itu baru dapat dijalankan secra optimal apabila terdapat jaminan kebebasan pers dari pemerintah. Menurut tokoh pers, jakob oetama , kebebsan pers menjadi syarat mutlak agar pers secara optimal dapat melakukan perananya. Sulit dibayangkan bagaiman peranan pers tersebut dapat dijalankan apabila tidak ada jaminan terhadap kebebasan pers.
Sedangkan pengertian Jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang yakni proses, teknik, dan ilmu. Proses jurnalistik yang dimaksud adalah aktivitas mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis). Adapun arti teknik jurnalistik merupakan keahlian atau keterampilan menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature, reportase dan wawancara.
Arti Sebagai ilmu, jurnalistik merupakan bidang kajian mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi baik itu peristiwa, opini, pemikiran, ide melalui media massa. Saat ini juga jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi yang  mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.
Singkatnya, berupa aktvitas penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu. Berdasarkan media yang digunakan meliputi jurnalistik cetak, elektronik. Akhir-akhir ini berkembang jurnalistik secara tersambung (online journalism).
Peran Pers
Pers memiliki peranan sebagai pelapor, melaporkan peristiwa-peristiwa di luar pengetahuan masyarakat dengan netral dan tanpa prasangka. Selain itu, pers juga harus berperan sebagai interpreter, wakil publik, peran jaga, dan pembuat kebijaksanaan serta advokasi.
Sumber Berita
Hal yang penting lainnya yang dibutuhkan dalam sebuah proses jurnalistik adalah sumber berita. Ada beberapa petunjuk yang dapat membantu pengumpulan informasi yaitu berupa Observasi langsung dan tidak langsung dari situasi berita.Proses wawancara atau pencarian/penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik. Dan melalui suatu peristiwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar